Kamis, 23 April 2009

PACARAN?

pacaran adalah suatu pernyataan kasih sayang secara lisan maupun tertulis yang diungkapkan sepasang manusia berlainan jenis. sifatnya tidak resmi, karena tidak diumumkan dan disahkan saksi2 dalam tatacara tertentu. dan karenanya, diantara mereka tidak dikenakan hak maupun kewajiban tertentu untuk masing2nya. adapun tujuannya adalah saling mengenal, saling menyesuaikan diri, untuk kemudian mempertimbangkan untuk membuat komitmen untuk menikah..

celakanya, ikatan yang tidak resmi dan tidak kuat ini menimbulkan kerancuan, yaitu merasa memiliki hak dan tanggung jawab pada diri sendiri maupun pada pasangannya. sama sekali tidak! sebab ikatan yang tidak resmi tentulah tidak bisa diatur hukum2 resmi, yaitu hukum pernikahan. hak dan kewajiban itu antara lain :

  • menafkahi.
  • melakukan hubungan seksual dan hal2 yang mendekatinya.
  • mengayomi dan mendidik.
  • mendapatkan pengakuan masyarakat.
  • mendapatkan perlindungan terhadap hubungan mereka.

jadi kelima poin di atas tidaklah mereka dapatkan secara resmi dalam hubungan pacaran. yang mereka dapatkan hanya bargain/tawar menawar dalam menetapkan pernikahan. itupun juga tidak kuat, karena bargain ini sendiri tidak/belum disetujui secara resmi oleh pihak2 keluarga.

maka dari pengertian di atas, nyatalah bahwa pacaran hanyalah sebuah deklarasi. apapun yang terjadi berikutnya, mereka tidaklah mendapatkan hak dan kewajiban untuk masing2nya. yang mereka miliki hanya ikatan batin, namun tidak ada yang melindungi ikatan itu selain dari niat dan tekad mereka sendiri.





jadi mari kita pikirkan kembali.. apakah kita telah bertindak melampaui hak dan kewajiban dalam hubungan pacaran? dan apakah perlu untuk pacaran?

lebih baik menjadi sahabat.. bersahabat bukanlah suatu halangan untuk membuat suatu komitmen untuk menikah. tidak ada cemburu, tidak ada hal2 negatif dan norma2 ataupun hukum2 dunia akhirat yang dilanggar. dan kalaupun komitmen tidak terpenuhi, mereka tidaklah melanggar hal2 di atas. jauh lebih rapuh, memang. tapi lebih meminimalisir efek negatif dan lebih bertoleransi. dan yang pasti bargain statusnya sama saja.. sama2 ga kuat


dan yang terbaik adalah langsung menikah.. tentu dengan mempertimbangkan dulu masukan dari orang2 sekitarnya. cinta bisa dikondisikan, selagi tekad dan kekaguman terhadap pasangan itu ada, fisik maupun mental.


Credit : DJ Kuah

1 komentar:

ina mengatakan...

bener sich??? tapi maz???
tapi kebanyakan cow jaman sekarang, nyarinya fisik yg bagus, yang cantique,...
kan kasihan yg jelek2 kek ina gini,...
hahahahahahaha,....